Tampilkan postingan dengan label cerita asmara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita asmara. Tampilkan semua postingan

Jumat, 31 Mei 2019

Kembali ke Jomblo


Tita sedang merapihkan barang bawaannya ketika Fauzi meminta mengambilkan kunci mobil di kamarnya. Suara Fauzi samar-samar terdengar oleh Tita karena dirinya saat itu juga sedang asyik berbalas pesan dengan seseorang. Ia terlihat sedang mengamati sesuatu yang ada di layar handphone nya. Karena tidak juga diambilkan kunci mobil, akhirnya Fauzi masuk sendiri ke dalam kamar sambil mengamati Tita yang ternyata sedang asyik dengan dirinya sendiri. Menyadari bahwa Fauzi berjalan di depannya, Tita seketika bertanya sesuatu, “Eh ini foto saudaramu bukan?” sambil menyodohkan handphone. “Bukan, siapa itu” jawab Fauzi sambil melanjutkan langkahnya, “Gatau” jawab Tita.

Setelah selesai merapihkan barang-barang dan ditata dengan rapih di dalam mobil, Tita dan Fauzi segera berpamitan kepada kedua orang tua Fauzi dan pergi menuju kos Tita. Selama perjalanan, Tita hanya fokus ke layar handphone dan sesekali menjawab pertanyaan-pertanyaan Fauzi. Karena tidak terlalu dipedulikan oleh Tita, Fauzi pun diam, hanya fokus menyetir sembari mendengarkan lagu dangdut kesukaannya. Tita baru saja diajak oleh Fauzi untuk menghadiri pesta pernikahan saudaranya, sekaligus juga dikenalkan pada keluarga besar Fauzi sebagai calon istrinya. Tita akan segera dilamar oleh Fauzi, katanya setelah urusan keluarganya menghadapi panen tembakau selesai. Sudah dua hari Tita menginap di rumah kakak perempuan Fauzi. Semakin akrablah hubungan Tita dengan keluarga itu.

Di tengah perjalanan pulang, lagi-lagi Tita bertanya pada Fauzi sebenarnya siapa yang mengirimi pesan itu. Tulisannya cukup membuat Tita penasaran, “Terimakasih Tita, berkat bantuan orang tuamu akhirnya ibuku terselamatkan” begitulah isi pesan yang disampaikan. Berulang kali Tita bertanya siapa nama pengirim pesan tersebut, namun sang pengirim enggan menyebutkan namanya. Tita pun kesal dan mengeluh kepada Fauzi, “Siapa sih ini?” seketika Fauzi menjawabnya dengan suara tegas, “Kalau tidak jelas ya tidak usah dipedulikan. Hapus saja atau blokir sekalian!!”. Tita semakin marah dan tambah ilfeel dengan jawaban Fauzi.

Sesungguhnya di dalam hati, Tita masih ragu dengan Fauzi yang hanya tamatan SMA, wajahnya tidak enak dipandang, berkulit hitam karena sering berada di sawah. Fauzi juga belum bekerja, ia hanya membantu orang tuanya mengurus sawah-sawahnya. Awalnya Tita hanya merasa kasihan dengan Fauzi dan hanya senang saja mendapat perhatian dari Fauzi karena saat itu Tita memang berstatus jomblo. Selain itu, di setiap pertemuan Tita dan Fauzi, entah itu membeli barang atau makan, Fauzi tidak pernah mau membayarkan. Semuanya Tita yang menanggung. Hal tersebut kerap sekali terjadi dan membuat Tita semakin bosan dan ragu.

Beberapa hari kemudian Tita mengetahuni nama laki-laki yang mengiriminya pesan singkat. Dia bernama Aditya, anak dari teman ibunya. Tita belum pernah mengenalnya dan tidak pernah bertemu sama sekali sebelumnya. Aditya adalah seorang laki-laki yang gemar bersyair, puisinya sudah diterbitkan di beberapa buku. Berkat puisinya juga ia pergi ke Malaysia. Pesan-pesannya kepada Tita semakin lama semakin berubah menjadi syair-syair romantis. Aditya juga memiliki wajah yang tampan.

Tita melihatnya di foto profil Aditnya, tentu saja Tita langsung jatuh hati kepadanya.
Dua minggu setelahnya, sikap Tita kepada Fauzi semakin dingin.Tita semakin fokus berbalas pesan  dengan Aditya. Berulang kali Fauzi bertanya kepada Tita apa yang sebenarnya terjadi, namun Tita tetap menjawab bahwa tidak sedang terjadi apa-apa. Karena sikap Fauzi yang semakin membuat Tita risih, akhirnya Tita berterus terang bahwa dirinya tidak pernah sama sekali mencintai Fauzi. Ia hanya kasihan saja melihat Fauzi yang sudah tua dan tidak laku-laku. Seketika Tita mengakhiri hubungannya dengan Fauzi.

Setelah malamnya memutuskan hubungannya dengan Fauzi, pagi hari kemudian ia menjalin hubungan serius dengan Aditya. Tita terlalu terbawa perasaan akan syair-syair romantis yang dibacanya, padahal antara dirinya dan Aditya belum penah sekali pun bertemu. Karena penasaran dengan wajah Aditya akhirnya Tita menghubunginya melalui panggilan video. Ketika Aditya mengangkat panggilannya, Tita terkejut karena gigi bagian depat milik Aditnya ompong. Seketika Tita mematikan panggilan dan mengirim pesan pada Aditya bahwa ia tidak bisa lagi menjalin hubungan dengan Aditnya. Tita pun kembali menjadi jomblo seperti sebelumnya.